EVALUASI KEBERHASILAN USAHA KOPERASI
Kata
Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca tentang “evaluasi keberhasilan usaha koperasi”.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah
ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.
Bekasi, 03 Desember 2012
Penyusu
EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI SISI PERUSAHAAN
EFESIENSI
PERUSAHAAN KOPERASI
Koperasi
adalah badan usaha yang dilandasi oleh
fikiran sebagai usaha kumpulan orang-orang bukan kumpulan modal.
Ukuran
kemanfaatan ekonomis adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya dihubungkan
dengan teori efesiensi, efektivitas serta waktu terjadinya transaksi.
Efesiensi
adalah penghematan input yang diukur dengan cara membandingkan input anggaran
dengan input realisasi.
Manfaat
ekonomi yang diperoleh oleh anggota dapat di bagi menjadi dua jenis:
1) Manfaat ekonomi langsung (MEL)
Adalah manfaat ekonomi yang diterima
oleh anggota langsung diperoleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota
dengan koperasinya.
2) Manfaat ekonomi tidak langsun (MELT)\
Adalah manffat ekonomi yang diterima
oleh anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi di peroleh kemudian
setelah berakhirnya suatu periode tertentu.
Manfaat ekonomi pelayanan koperasi
di terima anggota dihitung dengan cara sebagai berikut:
TME
= MEL + METL
MEN
= (MEL + METL) – BA
Sedangkan badan usaha koperasi yang
melaksanakan serba usaha (multipurpose), maka besar manfaat ekonomi langsung
dihitung dengan cara :
MEL
= EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPU
METL
= SHUa
Efesiensi
perusahaan/badan usaha koperasi :
·
Tingkat efesiensi biaya pelayanana
BU ke anggota
(TEBP) = realisasi biaya pelayanan
Anggaran biaya pelayanan = jika TEBP
< 1 berarti efesien biaya pelayanan BU ke anggota
·
Tingkat efesiensi biaya usaha ke
bukan anggota
(TEBU) = realisasi biaya usaha
Anggaran biaya usaha = jika TEBU
< 1 berarti efesiensi biaya usaha
EFEKTIVITAS
KOPERASI
Efektivitas
adalah pencapaian target output yang di ukur dengan cara membandingkan output
anggaran (Oa) dengan output realisasi (Os), jika Os>Oa maka disebut efektif
RUMUS
EvK = realisasi SHUk + realisasi MEL
Anggaran SHUk + Anggaran MEL = jika
EvK > 1, berarti efektif.
PRODUKTIVITAS
KOPERSI
Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input
yang digunakan (I), jika (O>1) maka disebut produktif.
PPK = SHUk x 100% Modal koperasi
PPK = laba bersih dari usaha dengan
non anggota x 100% Modal koperasi
ANALISIS
LAPORAN KOPERASI
Laporan
keuangan koperasi merupakan bagian dari system pelaporan keuangan koperasi dan
bagian dari laporan pertanggung jawaban pengurus tetang tata kehidupan
koperasi. Dan laporan keuangan koperasi dapat dijadikan satu alat evaluasi
kemajuan koperasi.
Laporan
keuangan koperasi meliputi :
·
Neraca
·
Perhitungan hasil usaha
·
Laporan arus kas
·
Catatan atas laporan keuangan
·
Laporan perubahan kekayaan bersih
sebagai laporan keuangan tambahan.
EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI SISI ANGGOTA
1. EFEK-EFEK EKONOMIS KOPERASI
Salah satu hubungan terpenting yang
dilakukan oleh koperasi adalah hubungan dengan para anggotanya, yang sekaligus
sebagai pemilik modal dan pengguna jasa. Setiap anggota akan
berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan perusahaan koperasi.
Anggota sebagai pemilik modal,
mereka akan mempersoalkan soal untung atau rugi yang dihasilkan oleh kegiatan
koperasi.
Anggota sebagai pengguna jasa,
mereka akan mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan barang dan jasa,
untung tidaknya dari pelayanan koperasi.
2. EFEK HARGA
DAN EFEK BIAYA
Partisipasi anggota menentukan
keberhasilan koperasi. Sedangkan tingkat partisipasi anggota dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya : besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secara
utilitarian maupun normative.
Motivasi utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis.
Kemanfaatan ekonomis yang di maksud adalah insentif berupa pelayanan
barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien, atau adanya pengurangan
biaya dan atau di perolehnya harga menguntungkan serta penerimaan bagian dari
keuntungan (SHU) baik secara tunai maupun dalam bentuk barang.
Bila dilihat dari peranan anggota dalam koperasi yang begitu
dominan, maka setiap harga yang ditetapkan koperasi harus di bedakan antara
harga untuk anggota dengan harga untuk non anggota. Perbedaan ini mengharuskan
daya analisis yang lebih tajam dalam melihat peranan koperasi dalam pasar yang
bersaing.
3. ANALISIS
HUBUNGAN EFEK EKONOMIS DENGAN KEBERHASILAN KOPERASI
Dalam badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah
satu-satunya yang di kejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan
(benefit oriented). Di tinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi
tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan
koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi
manfaat yang di terima oleh anggota.
Keberhasilan koperasi di tentukan oleh salah satu faktornya
adalah partisipasi anggota dan partispasi anggota sangat berhubungan erat
dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang di dapat oleh anggota tsb.
4. PENYAJIAN
DAN ANALISIS NERACA PELAYANAN
Di sebabkan oleh perubahan kebutuhan
dari para anggota dan perubahan lingkungan koperasi, terutama
tantangantantangan kompetitif, pelayanan koperasi terhadap anggota harus secara
kontinu di sesuaikan.
Ada dua faktor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkan
pelayanan
kepada anggotanya.
1. Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutama
organisasi non koperasi).
2. Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan
waktu dan peradaban. Perubahan kebutuhan ini akan menentukan pola kebutuhan
anggota dalam mengkonsumsi produk-produk yang di tawarkan oleh koperasi.
Bila koperasi mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan
kebutuhan anggota yang lebih besar dari pada pesaingnya, maka tingkat
partisipasi anggota terhadap koperasinya akan meningkat. Untuk meningkatkan
pelayanan, koperasi memerlukan informasi-informasi yang datang terutama dari
anggota koperasi.
SUMBER:
·
ocw.gunadarma.ac.id/...koperasi/evaluasi-keberhasilan-koperasi-dilih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar