Rabu, 21 Maret 2012

USAHA JASA JALAN TOL


PT JASA MARGA Tbk.
Jasa Marga merupakan perusahaan perintis penyelenggaraan jalan tol di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 01 Maret 1978. Sebagai jalan tol pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Jasa Marga, Jalan tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) merupakan tonggak sejarah bagi perkembangan industri jalan tol di Tanah Air. Berbekal pengalaman selama lebih dari tiga dasawarsa, Perseroan membuktikan kepiawaiannya dengan tetap menjadi pemimpin pasar di industri jalan tol di Tanah Air. Hingga saat ini Perseroan telah mengoperasikan 531 km jalan tol atau 72 % dari total panjang jalan tol di Indonesia.
Perseroan berhasil memenangkan 3 (tiga) konsesi baru yaitu Bogor Ring Road, Semarang-Solo, dan Gempol-Pasuruan pada tahun 2004 serta 2 (dua) ruas JORR 2 yaitu Cengkareng-Kunciran dan Kunciran-Serpong pada tahun 2007. Tiga ruas tol baru lainnya yaitu Surabaya-Mojokerto, JORR W2,  serta Gempol-Pasuruan juga menambah jumlah ruas tol yang saat ini dimiliki Perseroan. Sebanyak 8 (delapan) ruas tol baru dengan panjang sekitar 200 km yang saat ini sedang dipersiapkan Perseroan tersebut diharapkan dapat beroperasi secara bertahap antara 2011-2013.
Perseroan telah melalui berbagai peristiwa penting dan perubahan dalam perjalanannya. Pada awal berdirinya, Perseroan berperan tidak hanya sebagai operator, tetapi juga memikul tanggung jawab sebagai otoritas jalan tol di Indonesia. Tahun 2004, peran otorisator dikembalikan kepada Pemerintah dengan dikeluarkannya Undang Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan. Peran otorisator dilaksanakan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Sebagai konsekuensinya, Jasa Marga menjalankan fungsi sepenuhnya sebagai sebuah perusahaan pengembang dan operator jalan tol dengan berorientasi pada kaidah-kaidah korporasi.
Perubahan ini mendorong Perseroan untuk lebih fokus dalam mengembangkan bisnis jalan tol, mulai dari perencanaan, pembangunan hingga pengoperasian jalan tol. Perseroan pun semakin mendapatkan kepercayaan pemangku kepentingan terutama investor karena Perseroan dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatkan nilai Perseroan.
Bidang usaha Jasa Marga adalah membangun dan menyediakan jasa pelayanan jalan tol. Untuk itu Jasa Marga melakukan aktifitas usaha sebagai berikut:
  1. Melakukan investasi dengan membangun jalan tol baru.
  2. Mengoperasikan dan memelihara jalan tol.
  3. Mengembangkan usaha lain, seperti tempat istirahat, iklan, jaringan serat optik dan lain-lain, untuk meningkatkan pelayanan kepada pemakai jalan dan meningkatkan hasil usaha perusahaan.
  4. Mengembangkan usaha lain dalam koridor jalan tol.













Saat ini Jasa Marga mengelola dan mengoperasikan 13 hak pengusahaan (konsesi) jalan tol melalui sembilan kantor cabang dan satu anak perusahaan yaitu :
  1. Jalan tol Jagorawi
  2. Jalan Tol Jakarta-Tangerang
  3. Jalan Tol Jakarta- Cikampek
  4. Jalan Tol Dalam Kota Jakarta
  5. Jalan Tol Prof. Dr.Ir. Sedyatmo
  6. Jalan Tol Serpong-Pondok Aren (dioperasikan oleh JLJ)
  7. Jalan Tol Cikampek -Purwakarta-Cileunyi
  8. Jalan Tol Padalarang –Cileunyi
  9. Jalan Tol Palimanan-Kanci
  10. Jalan Tol Semarang
  11. Jalan Tol Surabaya Gempol
  12. Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa
  13. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (dioperasikan oleh JLJ)

Dibawah ini adalah anak perusahaan Jasa Marga pemegang konsesi Jalan Tol :
  1. PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) Jalan Tol JORR kepemilikan rsaham sebesa 99% http://www.jasamarga.com/images/stories/artikel/icon-peta.png
  2. PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Jalan Tol Bogor Ring Road kepemilikan saham sebesar 55% http://www.jasamarga.com/images/stories/artikel/icon-peta.png
  3. PT Trans Marga Jateng (TMJ) Jalan Tol Semarang-Solo kepemilikan saham sebesar 60% http://www.jasamarga.com/images/stories/artikel/icon-peta.png
  4. PT Marga Trans Nusantara (MTN) Jalan Tol JORR II Serpong-Kunciran kepemilikan saham sebesar 60%http://www.jasamarga.com/images/stories/artikel/icon-peta.png
  5. PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) Jalan Tol Surabaya-Mojokerto kepemilikan saham sebesar 55% http://www.jasamarga.com/images/stories/artikel/icon-peta.png
  6. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) Jalan Tol JORR W2 Utara kepemilikan saham sebesar 65% http://www.jasamarga.com/images/stories/artikel/icon-peta.png
  7. PT Trans Marga Jatim Pasuruan (TMJP) Jalan Tol Gempol-Pasuruan kepemilikan saham sebesar 80% http://www.jasamarga.com/images/stories/artikel/icon-peta.png
  8. PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) Jalan Tol JORR II Kunciran-Cengkareng kepemilikan saham sebesar 75% http://www.jasamarga.com/images/stories/artikel/icon-peta.png
  9. PT Margabumi Adhikaraya (MBAR) JAlan Tol Gempol-Pandaan dengan kepemilikan saham sebesar 52% http://www.jasamarga.com/images/stories/artikel/icon-peta.png
  10. PT Jasamarga Bali Tol Jalan Tol Benoa Bali dengan kepemilikan saham sebesar 60% http://www.jasamarga.com/images/stories/artikel/icon-peta.png



Selain dari menambah jalan tol, Perseroan mengembangkan usaha lain dengan mengkapitalisasi berbagai aset-aset yang dimiliki perusahaan diantaranya adalah -
  • Penyewaan lahan dan Utilitas, saat ini Jasa Marga tengah menggarap jalur Serat Optik dari Bandung hingga Jakarta
  • pengembangan rest area, serta properti. Sampai akhir 2009, Perseroan telah membangun enam tempat istirahat (rest area), empat di antaranya berada di ruas Jakarta-Cikampek, satu di Bandung dan satu di Tangerang. Rencananya 2010 ini Perseroan akan membangun 14 tempat istirahat lagi di lokasi berbeda.
  • Pemasangan iklan,
  • Berbagai Jasa termasuk Jasa pengoperasian jalan tol pihak lain. Termasuk mengelola Jembatan Tol Suramadu yang menjadi kebanggan nasional. Selain itu Jasa Marga melalui anak perusahaan Sarana Marga Bhakti Utama telah melebarkan sayap ke berbagai bidang Jasa Lainnya seperti trnasportasi, pembangunan dan pemeliharaan jalan umum.Tahun 2009 lalu usaha lain-lain ini menyumbang pendapatan sebesar Rp 42,01 miliar, naik dari Rp 31,76 milar pada tahun sebelumnya.

Tata Nilai merupakan nilai-nilai yang telah ada dalam setiap Insan Jasa Marga.
Tata nilai ini merupakan perwujudan dari sikap dan perilaku seluruh karyawan Jasa Marga yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan secara baik dan benar.
Tata Nilai tersebut adalah:
  1. Integritas
    • Bekerja hanya untuk kepentingan Perusahaan Tidak pernah menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan lain diluar kepentingan perusahaan
    • Bertanggungjawab dan senantiasa dapat menjelaskan keputusan dan langkah-langkah yang diambil dalam pekerjaan
    • Senantiasa menggunakan etika dalam bekerja
    • Senantiasa menjadi panutan bagi lingkungannya

  1. Mencintai Pekerjaan (Passion)
    • Semangat dan keinginan yang kuat untuk senantiasa berbuat yang terbaik di bidangnya
    • Menyenangi tugasnya dan selalu berpikir positif dalam bekerja
    • Bangga terhadap Perusahaan sebagai wujud dari kebanggan pada Bangsa dan Negara
    • Senantiasa menghasilkan kualitas pekerjaan yang terbaik

  1. Senang Belajar untuk Kemajuan (Learning)
    • Selalu ingin mengetahui dan belajar hal-hal baru untuk kemajuan perusahaan
    • Melihat jauh kedepan dan senantiasa berusaha untuk membawa Perusahaan ke tingkat yang lebih tinggi.
    • Berani mencoba hal-hal baru dengan niat semata-mata untuk memperbaiki kualitas proses dan produk Perusahaan.
  2. Membangun Kepercayaan (Trust)
    • Percaya pada niat baik
    • Senantiasa membangun kepercayaan (trust) diantara seluruh jajaran Perusahaan
    • Tidak terkotak-kotak, selalu saling membantu untuk kepentingan perusahaan semata
Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dengan total panjang 83 km mulai dioperasikan oleh Jasa Marga semenjak tahun 1988. Jalan Tol yang mnghubungkan Kota Jakarta dengan Cikampek, menjadi salah satu infrastruktur penting Nasional dan menjadi urat nadi trasportasi yang penting menghubungkan Jakarta dan Bekasi dengan kota-kota lain di Pantai Utara Jawa (Pantura). Kini Jakarta-Cikampek berkembang diantaranya mayoritas memiliki 4 lajur untuk 2 Jalur, ditambah 10 interchange (simpang susun) 27 pelintasan kendaraan, 16 jembatan penyeberangan, dan 18 gerbang tol.
Jalan tol yang dikelola cabang Jakarta - Cikampek ini akan menjadi ruas yang terpadat dari jaringan jalan tol Trans Jawa. Jalan tol ini terhubung dan terintgrasi dengan Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) serta Jalan Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi). Selain itu, ruas ini memiliki tempat istirahat (rest area) yang terbanyak dan paling modern di antara ruas jalan tol lainnya.
Agar tetap terus tumbuh dan berkembang dan tetap menjadi leading operator di Indonesia dan memimpin pasar di industri jalan tol di Indonesia. Jasa Marga memfokuskan bisnis perusahaan pada bentuk pelayanan yang lebih baik kepada pengguna jalan, dan penyelesaian jalan-jalan tol baru yang konsesinya telah dimiliki Jasa Marga.
Dengan Komitmen "menyediakan jalan tol untuk anda" sampai saat ini Jasa Marga menguasai 72,71% dari total kilometer panjang tol yang beroperasi di Indonesia, atau 83,27% dari volume lalu lintas harian rata-rata kendaraan yang melewati jalan tol di Indonesia.
Tahun 2010 ini Jasa Marga mencapai Laba Bersih yang pertama kalinya mencapai di atas Rp 1 triliun. Pencapaian Laba Bersih tersebut merupakan usaha manajemen untuk terus meningkatkan value Perseroan yang berasal dari peningkatan pendapatan dan efisiensi di bidang keuangan dan operasional.



Berikut kurva pendapatan dari usaha jasa jalan tol











                                                                                                                      
 Ancaman dari usaha jalan tol :
1.       Kemacetan


 

Dapat kita ketahui bahwa saat ini volume kendaraan semakin meningkat. Dan tidak dapat di hindari bahwa kemacetan terjadi dimana-mana. Maka dari itu tidak bisa di pungkiri walaupun sudah maksimal luas jalan tol yang di sediakan namun pada jam-jam tertentu tetap saja mengalami kemacetan.

2.       Banjir


 

Seperti gambar di atas, banjir juga menjadi salah satu ancaman yang tidak bisa di hindari. Karena banjir merupakan faktor dari terjadinya hujan yang berkepanjangan dan tingkat volume kendaraan yang meningkat. Kurangnya penampungan air/selokan atau tanah untuk menyerap air yang mengakibatkan banjir di beberapa ruas tol.



3.       Kecelakaan 



Walaupun kecelakaan terjadi bukan karena kesalahan dari perusaahan namun kecelakaan termasuk ancaman karena akan mengakibatkan arus lalu lintas terhambat dan berpengaruh terhadap pemasukan yang di dapat oleh jasa marga. Kecelakaan menjadi salah satu ancaman untuk usaha jasa jalan tol.

Peluang dari usaha jasa jalan tol :
1.       Tidak adanya persaingan yang mengakibatkan suatu usaha menjadi rugi;
2.       Meningkatnya volume kendaraan yang membutuhkan jalan tol;
3.       Pengguna jalan tol dapat menempuh tempat yang di tuju dengan waktu yang lbih cepat dari jalan biasa.
Selain itu, disepanjang jalan tol ditanami tumbuhan-tumbuhan hijau yang bertujuan untuk mengurangi polusi yang diakibatkan oleh gas dari kendaraan. Di Tanami tumbuhan juga bermaksud untuk dapat menyerap air apabila hujan terjadi.

KELEMAHAN
Kelemahan dari usaha jasa jalan tol ini sebagai berikut :
o   Kurangnya ke disiplinan yang di terapkan kepada pegawai yang bertugas di loket tol;
o   Sistem manajemen yang kurang di perhatikan ;
o   Masih minimnya loket tol di beberapa ruas yang padat kendaraan;
o   Pelayanan yang kurang cepat, seharusnya memiliki antisipasi bagaimana agar transaksi bisa lebih cepat .

KEKUATAN
Kekuatan dari usaha jasa jalan tol ini sebagai berikut :
o   Banyaknya investor yang bekerja sama dengan PT. Jasa Marga Tbk;
o   Memiliki struktur organisasi;
o   Banyaknya penduduk yang membutuhkan jalan tol .

Jasa Marga juga melakukan aktivitas yang di sebut jasa marga peduli yaitu di bentuknya JASA MARGA PENGGIAT ALAMI ( JASMAPALA ) yang beranggotakan tenaga medis, paramedic, dan tim evakuasi yang terdiri dari karyawan/ti jasa marga.
Jasa marga juga memiliki beberapa program seperti program pendidikan, program kesehatan, program kemitraan, bina lingkungan dan lingkungan hidup.






Daftar pusaka
http://www.jasamarga.com

1 komentar: