PEMASARAN
Daftar Isi
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Tujuan
Metode Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
STUDI PUSTAKA
Kata Pengantar
Puji
syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah
ini. Tidak lupa kami ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman
yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman
Bab I
Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Seiring
dengan perkembangan zaman dan meningkatnya selera masyarakat, banyak
perusahaan-perusahaan berusaha mencari siasat untuk tetap mengembangkan
usahanya dan menambah omset keuntungnya. Salah satunya yang akan kita
bahas dalam makalah ini yaitu tentang pemasaran. Membahas lebih jauh
tentang pemasaran. Pemasaran merupakan suatu bentuk kegiatan ekonomi
untuk menambahkan nilai ekonomi pada suatu perusahaan.
Tugas
Tujuan
dalam penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas dan
menambah pengetahuan agar diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
Metode Penulisan
Penulis menggunakan metode studi pencarian dengan jalur internet. Dalam metode ini penulis mencari informasi yang berkaitan dengan penulisan makalah ini.
Bab II
Pembahasan
Definisi Pemasaran
Pemasaran atau Marketing adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam
kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran
dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh
menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam
memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan
dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi
kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya
segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses
dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi
konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga
(price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang
(promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar.
Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip
pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Sejarah pemasaran & pemikiran marketting
Seiring dengan perkembangan ilmu ekonomi.
Tidak
dapat dipungkiri bahwa perkembangan ilmu ekonomi modern turut
dipengaruhi oleh perkembangan kebudayaan masyarakat khususnya teknologi.
Revolusi industri yang dipelopori oleh James Watt dgn penemuan mesin
uapnya, telah mengubah tatanan masyarakat yang tadinya berorientasi
agraris menjadi berorientasi industrialis. Hal ini ditandai dengan
pembangunan pabrik-pabrik yang digerakan tidak lagi oleh manusia, tetapi
juga oleh mesin, kapasitas produksi yang semakin besar dan meningkatnya
kebutuhan masyarakat. Revolusi industri juga membawa pengaruh penting
dalam perkembangan ilmu ekonomi secara umum. Sistem ekonomi misalnya
yang tadinya berorientasi merkantilis dan phisiokrasi, sekarang beralih
ke kapitalis di bawah panji pemikiran Adam Smith.
sebagai ilmu sendiri lahir karena berbagai faktor:
§ Keberadaan Ilmu Ekonomi Sebagai Bagian dari Ilmu-Ilmu Sosial
Ilmu
ekonomi mau tidak mau tidak bisa melepaskan diri dari esensinya sebagai
ilmu sosial. Sebagai ilmu sosial peran dasar ilmu ekonomi adalah
menganalisis dan memecahkan masalah-masalah sosial masyarakat yang
berhubungan dengan ekonomi. Pemecahan ini tidak selalu dapat dipecahkan
secara makro. Pemecahan secara mikro jelas dibutuhkan. Orang per orang
baik secara individu ataupun kelompok membutuhkan pemecahan atas masalah
mereka secara individualized. Pemecahan ini tentu saja membutuhkan
analisis yg tidak saja bersifat teoritis-matematis seperti dalam ilmu
ekonomi, tetapi membutuhkan analisis yang benar-benar sesuai dengan
tantangan ruang dan waktu serta konteks masalah pada saat itu.
§ Kegagalan Ilmu-Ilmu Dasar Ekonomi.
Ilmu-ilmu
dasar ekonomi terutama ilmu Ekonomi makro dan ekonomi mikro telah
dianggap gagal memecahkan dan menganalisis masalah-masalah ekonomi yang
terjadi. Beberapa teori dasar dalam ekonomi mikro seperti hukum
permintaan, teori kepuasan marginal, teori perilaku konsumen dan
sebagainya, dianggap tidak memadai untuk menjelaskan kompleksitas
permasalahan-permasalahan aktual ekonomi.
§ Perkembangan masyarakat dan pola-pola kehidupan zaman.
Zaman
industri telah membuat perubahan yang signifikan dalam tatanan
kehidupan masyarakat, yang pada akhirnya disebut sebagai zaman modern.
Tetapi perlu pula disadari bahwa perkembangan masyarakat post-modern
tidak lagi bertumpu pada kelompok-kelompok masyarakat, tetapi pada
kehidupan yang bersifat individualized, hal yang kemudian dikenal
sebagai era informasi. Perkembangan marketing sebagai ilmu pada paruh
kedua abad 20, turut dipengaruhi oleh para pemikir futuristik yang telah
memperkirakan arah perkembangan dunia menuju era informasi tersebut.
§ Runtuhnya sistem komunisme dunia.
Sistem
komunisme yang pernah merajai sebagian belahan dunia sejak PD I dan
berlanjut pada PD II. Politik pada masa perang dingin pun mencerminkan
adanya perbedaan pandangan yang sangat mencolok antara kapitalisme dan
komunisme, yang sebenarnya berawal dari masalah ekonomi. Lebih tepatnya,
secara filsafati perbedaan tafsiran terhadap Injil Matius.
Dengan
runtuhnya sistem komunisme dunia, dunia menjadi terbuka bagi aktivitas
ekonomi. Negara-negara yang tadinya menganut sistem ekonomi komando,
beralih untuk memperlajari sistem ekonomi pasar, dan ilmu aplikatif yg
paling digemari adalah ilmu pemasaran. Buku-buku dari berbagai ahli di
dunia barat mulai dibawah dan diterjemahkan ke dalam bahasa setempat.
Tidak terkecuali juga buku-buku pemasaran, terutama buku dari begawan
marketing dunia, Philip Kotler.
Selain
dari latar belakang lahirnya dan berkembangnya ilmu marketing, kita
perlu mengenal beberapa hal mendasar dalam sejarah marketing. Marketing
jelas dimulai dari kegiatan pertukaran entah antar pribadi dengan
pribadi, kelompok dan seterusnya. Pertukaran ini membutuhkan suatu
konsensus bersama diantara pihak2 yang melakukan pertukaran tersebut.
Tetapi pertukaran ini sendiri tidak dapat disebut sebagai ilmu
marketing. Karena sebenarnya kegiatan tersebut lebih bersifat praktis
ekonomi semata.
Marketing
lahir sebagai ilmu justru berawal dari ilmu periklanan (advertising).
marketing pertama kali diajarkan dalam kelas oleh ED. Jones pada tahun
1906 di University of Michigan dan kemudian oleh Simon Litman di
University of California pada tahun itu juga. Marketing selanjutnya
lebih dipandang sebagai ilmu distribusi (distribusi masal), dan
pengajarannya pun semakin luas pada universitas-universitas terkemuka di
Amerika Serikat. Sedangkan dipandang dari sudut advertising, marketing
sudah berkembang lebih dulu pada paruh terakhir abad ke-19, melalui
penerbitan buku-buku yang berhubungan dengan advertising.
Pada
masa-masa terkemudian, marketing diajarkan dengan tiga elemen utama,
yaitu advertising, selling dan distribution. Dan selanjutnya perlahan
namun pasti, unsur-unsur lain pun mulai dimasukan dalam
pemikiran-pemikiran marketing. Di antaranya, konsep konsumsi, perilaku
pasar, dan seterusnya.
Empat masa marketting
Marketing
tumbuh sebagai ilmu modern, seperti dikenal pada saat ini, karena
dorongan para ahli yang turut serta menyumbang pemikiran di dalamnya.
Para ahli ini dibagi dalam 4 kelompok utama, yaitu:
1.
Kelompok pendiri adalah mereka yang melahirkan marketing sejak dari
pertama, yang meletakan dasar-dasar marketing seperti yang sudah
disebutkan diatas, di mana marketing memiliki 3 elemen dasar utama.
2.
Kelompok akademisi, di antara mereka adalah Philip Kotler, Theodore
Levitt, dan lain sebagainya. Masa ini ditandai dengan pengembangan ke
arah modernisasi pemikiran marketing, dan pemanfaatan ilmu-ilmu lain
yang relevan dalam bidang marketing, seperti psikologi sosial.
3.
Kelompok konsultan. Jumlah mereka cukup banyak. Pemikiran mereka tidak
semata-mata pada penelitian yang bersifat kuantitatif, tetapi lebih
mengarah pada pengamatan dan observasi yang bersifat subjektif. Di
antara mereka ini adalah Jack Trout dan Al Ries.
4.
Kelompok praktisi, adalah mereka yang tadinya bekerja dalam bidang
pemasaran, pernah memegang jabatan tinggi bidang marketing di dalam
suatu perusahaan besar dan seterusnya. Pemikiran mereka lebih
berorientasi kepada pengalaman mereka pribadi selama mereka bekerja.
Sehingga pemikiran mereka bersifat aplikatif.
Pemisahan
ini pada dasarnya tidak bersifat permanent, karena ada juga kelompok
akademisi yang menjadi konsultan, praktisi dan lain sebagainya.
Pemisahan ini dimaksudkan untuk memahami kerangka berpikir marketing
sebagai ilmu dengan lebih baik.
Gelombang-gelombang
baru teknologi dewasa ini, turut pula mempengaruhi perkembangan ilmu
marketing. Pemikiran-pemikiran mutakhir seperti CRM (Costumer
Relationship Marketing), Presicion Marketing, Marketing on the Internet,
merupakan bukti bahwa perkembangan marketing dipengaruhi oleh
perkembangan teknologi khususnya dalam bidang informasi dan komunikasi.
Bauran pemasaran
Bauran pemasaran adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P yakni
Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan,
teori bauran pemasaran juga terus berkembang. Dalam perkembangannya,
dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People
(Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.
Pemasaran
lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran
tergantung pada lebih banyak pada ketrampilan pertimbangan dalam
membuat kebijakan daripada berorientasi pada ilmu tertentu.
Pandangan
ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu, tempat
dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk
tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep
pemasaran).
Metode pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga untuk pemasaran internet, meskipun di internet pemasaran dilakukan dengan banyak metode lain yang sangat sulit diimplementasikan diluar dunia internet.
Metode pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga untuk pemasaran internet, meskipun di internet pemasaran dilakukan dengan banyak metode lain yang sangat sulit diimplementasikan diluar dunia internet.
Strategi pemasaran
Strategi
pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana
strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah
perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah
serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah
perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya. Sehingga dalam menjalankan usaha
kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi
pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang
mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran
Menurut W.Y.Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh
sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan
harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa
yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.[3] Berdasarkan
definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang
diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan
yaitu :
1. Konsumen
potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan
perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang
dihasilkan.
2. Perusahaan
dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan
pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari
penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan
produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai
ke tangan konsumen secara cepat.
3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada
umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa
kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor
sebagai berikut :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang penjual :
1. Tempat yang strategis (place),
2. Produk yang bermutu (product),
3. Harga yang kompetitif (price), dan
4. Promosi yang gencar (promotion).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar