- SEJARAH SINGKAT ENRON
Selama proses merger, Enron
mempunyai hutang yang cukup besar. Ditambah dengan masalah peraturan pemerintah
yang mempersulit industri pipa, Enron mempunyai hutang yang lebih besar lagi.
Untuk mengatasi hutang tersebut, Kenneth Lay berkonsultasi pada McKinsey&Co. McKinsey pada saat itu
menugaskan Jefferey Skilling.
Selama masa penugasan, Skilling
memberikan ide yang brilian, yaitu memperlakukan gas sebagai objek derivatif.
Tertarik dengan ide tersebut, Lay memberikan tawaran pada Skilling untuk masuk
ke Enron dan mengepalai sebuah divisi baru, yaitu Enron Finance Corp
pada tahun 1990. Jeff Skilling menyanggupi tawaran tersebut, dengan syarat
diperbolehkannya ‘mark to market accounting’ atau yang sering disebut
dengan metode ‘fair value’. Setelah meminta ijin pada US Securities
and Exchange Commission (US SEC), Enron diperbolehkan untuk menggunakan
praktik ‘mark to market accounting’.
Dengan menjadikan gas sebagai
objek jual beli, Enron perlahan-lahan mulai bangkit. Selama perjalanan ini,
Jeff Skilling diangkat sebagai COO Enron dan merekrut berbagai
karyawan-karyawan yang unggul dalam future/derivative. Dalam perekrutan
tersebut, Jeff Skilling merekrut Andrew Fastow.
Seiring dengan berhasilnya jual
beli gas, Enron mulai masuk pada jual beli pada industri yang berbeda, seperti
listrik, batu bara, kertas, air dan bahkan cuaca dengan mengakuisisi
perusahaan-perusahaan besar. Sehingga pada tahun 1998, Enron mempunyai lebih
dari sepuluh objek komoditas yang dapat diperjualbelikan.
Keberhasilan Enron dalam
menjual beli objek komoditas tersebut, mengakibatkan melonjaknya nilai saham
dan ambisi Kenneth Lay dan eksekutif lainnya. Untuk mempertahankan nilai
sahamnya, Jeff Skilling menutupi kerugian-kerugian investasinya dengan
menerapkan prinsip ‘mark to market accounting’ dan dibenarkan oleh KAP
Arthur Anderson. Selain itu, Andrew Fastow juga melakukan manipulasi dengan
membuat berbagai related party dan ratusan EBK.
Pada tanggal 29 November 1999,
Enron meluncurkan Enron Online. Enron Online merupakan terobosan baru dalam
melakukan jual beli energi secara online. Dalam 3 bulan setelah Enron Online
diluncurkan, saham Enron naik lebih dari 30%.
Tidak lama dari peluncuran
Enron Online, Enron membeli telekomunikasi DSL (broadband) dan disimpan.
Pada saat itu, para analis bertanya-tanya, mengapa Enron tidak menjual beli broadband
tersebut, seperti pada komoditi lainnya. Hingga pada tanggal 19 Juli 2000,
Enron mengumumkan kerjasama dengan perusahaan video, BlockBuster, untuk
menawarkan jasa rental video melalui DSL. Diperkirakan, pada akhir tahun 2000,
jasa tersebut sudah siap. Tidak sampai dua hari kemudian, saham Enron melonjak
lebih dari 34%. Perjanjian dengan BlockBuster ternyata tidak berujung dengan
baik, dan akhirnya gagal. Namun, dengan menggunakan mark to market
accounting, Enron mencatat penghasilan sebesar US$53,000,000.
Pada tanggal 23 Agustus 2000,
saham Enron mencapai posisi paling tinggi, yaitu US$90 per lembar saham. Namun,
harga tersebut tidak berlangsung lama. Dampak dari gagalnya perjanjian dengan
BlockBuster mengakibatkan turunnya harga saham Enron. Selain itu, investasi
Enron yang bernilai lebih dari US$1,000,000,000 di India, gagal dan dinyatakan
tutup pada bulan Juni 2001.
Jeff Skilling yang baru
diangkat menjadi CEO pada bulan Februari 2001, mengundurkan diri pada tanggal
14 Agustus 2001 karena alasan pribadi. Selain itu, Jeff Skilling juga menjual
semua saham Enron yang dimilikinya sebesar kurang lebih US$60,000,000. Pada
saat itu, harga saham Enron sudah turun sampai dengan US$40 per lembarnya.
Setelah Jeff Skilling
mengundurkan diri, Sherron Watkins yang
menjabat sebagai Vice President
di Enron, mengirim surat kepada Kenneth Lay. Pada surat tersebut, Sherron
Watkins menyampaikan pesan bahwa terdapat banyak unit bisnis (yang terdiri dari
partnership dan EBK) dari Enron yang tidak dicatat di laporan keuangan Enron,
walaupun sebenarnya harus dicatat. Unit-unit bisnis tersebut mempunyai kinerja
yang buruk. Sehingga, apabila unit-unit bisnis tersebut dikonsolidasikan dengan
Enron, akan berdampak sangat negatif pada Enron.
Tidak lama kemudian, Sherron
Watkins dan Kenneth Lay melakukan meeting.
Pada pertemuan tersebut, Sherron bersikeras bahwa terdapat kebocoran di Enron
dan menganggap kebocoran tersebut dilakukan oleh Jeff Skilling dan Andrew
Fastow. Namun, Kenneth Lay beranggapan bahwa semua unit bisnis yang ada, sudah
mendapat persetujuan dari KAP Arthur Anderson, Vinson & Elkins law firm beserta semua BOD Enron.
Kenneth Lay berjanji pada Sherron untuk melakukan investigasi internal pada
unit-unit bisnis.
Keadaan semakin bersitegang
pada saat Sherron Watkins memaksa Kenneth Lay untuk melakukan revaluasi ulang
terhadap laporan keuangannya. Setelah menimbulkan masalah internal ini di
Enron, Sherron Watkins mendapat banyak kritikan karena terlalu agresif. Andrew
Fastow ingin agar Sherron Watkins dipecat dan menyita komputernya.
Pada akhirnya, tanggal 12
Oktober 2001, KAP Arthur Anderson menyarankan untuk melakukan konsolidasi pada
beberapa SPE yang dimilikinya. KAP Arthur Anderson mulai menghancurkan
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan Enron pada tanggal tersebut.
Berdasarkan saran dari KAP Arthur Anderson tersebut, Enron melakukan
konsolidasi pada dua SPEnya, yaitu Raptor dan Condor. Dengan
dikonsolidasikannya SPE tersebut, Enron menjadi rugi dan pada tanggal 16
Oktober 2001, Enron mengumumkan kerugian sebesar US$618,000,000 dan
US$1,010,000,000 non recurring charge. Tidak lama kemudian, 17 Oktober
2001, US SEC mengumumkan pemeriksaan terhadap laporan keuangan Enron.
Atas investigasi tersebut,
ditemukannya berbagai fraud yang timbul akibat kompleksnya SPE yang dimiliki
oleh Enron. Andrew Fastow kemudian ditangkap. Penelitian lebih lanjut dilakukan
oleh US SEC, dan pada tanggal 8 November 2001, Enron merevisi laporan
keuangannya selama lima tahun ke belakang, dan mencatat kerugian sebesar
US$586,000,000.
Sampai pada tanggal 28 November
2001, saham Enron berada di bawah US$1 untuk per lembar sahamnya. Sehingga pada
tanggal 2 Desember 2001, Enron dinyatakan bangkrut.
Menurut pendapat saya kasus
kebangkrutan Enron terjadi karena dalam manajemen perusahaan tidak dibuka
secara transparan, khususnya yang menyangkut kondisi keuangan perusahaan yang
tidak sehat dan kurangnya manajemen terutama pengawasan dari kenneth lay sebagai
CEO. khususnya para pemegang saham. Perusahaan harus membuat laporan keuangan
yang jujur dan transparan.
Faktor lain yang menyebabkan Enron
bangkrut adalah ambisi besar manajemen yang ingin cepat menaikan
perusahaan, dan membuat kinerja perusahaan tampak baik dilihat pmgang saham
tetapi tidak sesuai dengan faktanya. Ini dilakukan dengan membuat mark up dalam
pembukuan keuangannya. Untuk membuat kinerja perusahaan tampak bagus, dalam
laporan keuangan Enron sengaja membuat laporan keuntungan yang berlebihan
(overstead), sedang utang-utangnya
dilaporkan sangat kecil (undervalued). Semua tidak sesuai dengan kenyataannya yang
ada, sehingga dalam jangka yang tidak lama perusahaan mengalami kebangkrutan. Pihak
manajemen Enron telah melakukan berbagai macam pelanggaran praktik bisnis yang tidak
sehat. Akhirnya Enron harus mengalami suatu kebangkrutan yang
meninggalkan hutang.
KAP Andersen sebagai orang yang di percaya perusahaan
Enron sudah jelas telah melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari
tanggungjawab terhadap profesi maupun masyarakat. Tidak adanya profesionalisme
kinerja dari seorang KAP.
- Pengertian PROFESI dan PROFESIONAL
1.PROFESI
Berikut ini adalah
beberapa pengertian profesi :
Menurut Daniel Bell (1973)
Profesi adalah
aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan
secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan
oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam
melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan
kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa
perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat.
Menurut Paul F. Comenisch (1983)
Profesi adalah
"komunitas moral" yang memiliki cita-cita dan nilai bersama.
Menurut KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA
Profesi adalah bidang
pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan
sebagainya) tertentu.
Kesimpulannya Profesi
adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode
etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi
tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan,
militer, teknik dan desainer.
2. PROFESIONALISME
Berikut ini adalah
beberapa pengertian dari profesionalisme :
KORTEN
& ALFONSO (1981)
Yang
dimaksud dengan profesionalisme adalah kecocokan (fitness) antara kemampuan
yang dimiliki oleh birokrasi (bureaucratic-competence) dengan kebutuhan tugas
(ask - requirement).
Menurut
Longman (1987)
Profesionalisme
adalah tingkah laku, kepakaran atau kualitas dari seseorang yang profesional.
Menurut
KBBI (1994)
Profesionalisme berasal dari kata
profesion yang bermakna berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian
khusus untuk menjalankannya.
Kesimpulannya
Profesionalisme (profésionalisme) adalah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran,
cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat
pada atau dilakukan oleh seorang profesional.
Ciri-Ciri Profesionalisme :
Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme
senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional.
Kualiti profesionalisme didokong oleh ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Keinginan untuk selalu menampilkan
perilaku yang mendekati piawai ideal.
Seseorang yang memiliki
profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan
piawai yang telah ditetapkan. Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada sesorang
yang dipandang memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal”
ialah suatu perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan
sebagai rujukan.
2.
Meningkatkan dan memelihara image
profession.
Profesionalisme
yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan
memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku profesional.
Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara
percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan
dengan individu lainnya.
3.
Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang
dapat meningkatkan dan meperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya.
4.
Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profession.
Profesionalisme
ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesion yang dipegangnya.
Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga dan percaya
diri akan profesionnya.
By : Farida
Rahmanty
Sumber
:
http://ms.wikipedia.org/wiki/Profesionalisme
http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-profesionalisme-menurut.html
http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-profesionalisme-menurut.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar