Senin, 09 April 2012

IBU

aku terlahir jauh dari kesempurnaan, keluarga yang tak memiliki kelebihan. aku memiliki seorang wanita yang sangat aku sayangi, IBU selalu melindungi ku dari omongan-omongan yang jahat. IBU tak ingin aku mendengar omongan-omongan kesombongan manusia, IBU selalu menyanyikan aku lagu yang sangat indah, lagu yang membimbing aku menjadi anak yang soleha. aku menangis, sangat sedih ketika aku harus di tinggalkan IBU walau hanya hitungan jam. sungguh masa kecil yang sangat merindukan IBU setiap saat. aku sangat merasa terlindungi saat bersama IBU, aku bangga menjadi anakmu.

kini aku sudah dewasa, aku tak tau mau jadi apa aku kelak. aku memiliki impian agar aku bisa membawa IBU pergi ke tanah suci bersama keluarga dengan biaya yang sepenuhnya aku tanggung. semoga itu bukan impian semata. IBU, ketahuilah bahwa aku sangat mencintai mu. sekarang mungkin aku hanya bisa membantahmu, bukan karena aku merasa sudah dewasa, tapi aku tau mana perbuatan yang benar dan yang salah.

aku hanya bisa menangis dalam kesepian, saat aku dihadapanmu, saat IBU menangis karena ku, tak setetespun air mata yang menetes di pipiku. bukan karena aku tak peduli kepadamu, tapi karena aku tak mau melihat IBU semakin terbebani karena ku. tapi ketahuilah bahwa banyak air mata yang ku teteskan untuk mu. air mata kebanggaan karena memiliki mu. air mata penyesalanku atas sikap ku kepadamu.

semoga semua impian ku untuk membahagiakan mu dapat tercapai. dan IBU, aku tahu di setiap doa mu pasti tersirat nama ku, terima kasih IBU, kau banyak mengajarkan aku bagaimana menjadi wanita yang penuh kesabaran dan kekuatan dalam menjalankan hidup ini.

doakan aku IBU, agar kelak aku dapat melahirkan anakku dengan lancar dan selamat, dan aku menjadi seorang IBU yang bisa tegar, kuat, sehat, tabah, sabar, ikhlas, dalam segala hal . doa mu adalah cahaya untuk hidupku IBU.


maafin aku yang tak dapat membuat mu bahagia dan selalu membuatmu marah .

              AKU SAYANG IBU
              AKU CINTA IBU
              AKU RINDU IBU

TERSENYUM LEBIH BAIK

      terkadang orang yang baru kita kenal bisa mengeluarkan muka manis, awal manis, tapi bukan berarti akan selamanya. teman bukan berarti sahabat, semua cuma sandiwara buat apa mereka manis di depan gw kalo ternyata ga suka ?? berteman bukan berarti ketergantungan, gw juga tau kapan saat gw bisa sendiri kapan gw bisa berkumpul.tapi kalo kenyataannya seperti ini, penuh dengan sandiwara, buat apa kawan ???
      manusia ga ada yang sempurna, ga ada manusia yang ga sombong, ga ada manusia yang ga luput dari kemunafikan, dari kekurangan. ga ada yang SEMPURNA. kita bukan hewan, kita punya PERASAAN, klo lo anggap gw SAHABAT kenapa ga lo tegur gw kalo gw salah??
      hidup gw bukan karena KALIAN, gw ga minta timbal balik, tapi apa kalian inget apa yang udah gw lakuin buat kalian? bukannya gw sombong, gw juga ga pernah ungkit itu tapi bukan berarti kalian bisa menyombongkan diri.


                  TIDAK ADA SATU PUN MANUSIA YANG SEMPURNA

Rabu, 04 April 2012

PENGERTIAN APBN



Pengertian

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari – 31 Desember). APBN, Perubahan APBN, dan Pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang.

Belanja Negara
Belanja terdiri atas dua jenis:
  1. Belanja Pemerintah Pusat, adalah belanja yang digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan Pemerintah Pusat, baik yang dilaksanakan di pusat maupun di daerah (dekonsentrasi dan tugas pembantuan). Belanja Pemerintah Pusat dapat dikelompokkan menjadi: Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, Pembiayaan Bunga Utang, Subsidi BBM dan Subsidi Non-BBM, Belanja Hibah, Belanja Sosial (termasuk Penanggulangan Bencana), dan Belanja Lainnya.
  2. Belanja Daerah, adalah belanja yang dibagi-bagi ke Pemerintah Daerah, untuk kemudian masuk dalam pendapatan APBD daerah yang bersangkutan. Belanja Daerah meliputi:
    1. Dana Bagi Hasil
    2. Dana Alokasi Umum
    3. Dana Alokasi Khusus
    4. Dana Otonomi Khusus.
Pembiayaan
Pembiayaan meliputi:
  1. Pembiayaan Dalam Negeri, meliputi Pembiayaan Perbankan, Privatisasi, Surat Utang Negara, serta penyertaan modal negara.
  2. Pembiayaan Luar Negeri, meliputi:
    1. Penarikan Pinjaman Luar Negeri, terdiri atas Pinjaman Program dan Pinjaman Proyek.
    2. Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri, terdiri atas Jatuh Tempo dan Moratorium.
Fungsi
Fungsi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) adalah sebagai berikut:
  1. Fungsi alokasi, yaitu penerimaan yang berasal dari pajak dapat dialokasikan untuk pengeluaran yang bersifat umum, seperti pembangunan jembatan, jalan, dan taman umum.
  2. Fungsi distribusi, yaitu pendapatan yang masuk bukan hanya digunakan untuk kepentingan umum,tetapi juga dapat dipindahkan untuk subsidi dan dana pensiun.
  3. Fungsi stabilisasi, yaitu Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) berfungsi sebagai pedoman agar pendapatan dan pengeluaran keunagn negara teratur sesuai dengan di terapkan.Jika pemndapatan dipakai sesuai dengan yang di terapkan, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) berfungsi sebagai stabilisator.
Relasi ekonomi antara pemerintah dengan perusahaan dan rumah tangga terutama melalui pembayaran pajak dan gaji, pengeluaran konsumsi, dan pemberian subsidi.

Tujuan kebijakan fiskal adalah kestabilan ekonomi yang lebih mantap artinya tetap mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi yang layak tanpa adanya pengangguran yang berarti atau adanya ketidakstabilan harga-harga umum. Dengan kata lain, tujuan kebijakan fiskal adalah pendapatan nasional riil terus meningkat pada laju yang dimungkinkan oleh perubahan teknologi dan tersedianya faktor-faktor produksi dengan tetap mempertahankan kestabilan harga-harga umum (Sumarmoko, 1992).

Perhitungan
Kebijakan fiskal tercermin pada volume APBN yang dijalankan pemerintah, karena APBN memuat rincian seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Dengan demikian APBN dipakai oleh pemerintah sebagai alat stabilisasi ekonomi. Anggaran yang tidak seimbang akan bisa berpengaruh terhadap pendaptan nasional. Perubahan pendapatan nasional (tingkat penghasilan) akan ditentukan oleh besarnya angka multplier (angka pengganda). Angka pengganda ditentukan oleh besarnya marginal propensity to consume investasi (I) dan konsumsi ( C ) adalah 1/(1-MPC), sedangkan untuk lump-sum tax (Tx) dan pembayaran transfer (Tr) adalah MPC/(1-MPC).
Contoh hipotesis :
Misalkan suatu APBN defisit, dimana Tax (penerimaan) sebesar 10 satuan, G (pengeluaran) sebesar 15  satuan, sedang MPC diketahui 4/5, maka :
- Dengan Tax sebesar 10 satuan, pendapatan nasional akan berkurang sebesar 0,8/(1-0,8)10 = 40 satuan.
- Dengan G sebesar 15 satuan, pendapatan nasional akan bertambah sebesar 1/(1-0,8)15 = 75 satuan.
- Jadi anggarann defisit tersebut akan menghasilkan tambahan pendapatan nasional sebesar : (DY) = (DG) – (DTx) = 75 satuan – 40 satuan = 35 satuan.

Dampak APBN terhadap Perekonomian
Ada beberapa cara untuk menggolongkan pos-pos penerimaan dan pengeluaran yang masing-masing menghasilkan tolok ukur yang berbeda mengenai dampak APBN nya. Tergantung pada tujuan analisa , suatu tolok ukur mungkin lebih cocok dari tolok ukur yang lain. Ada empat tolok ukur dampak APBN, yaitu : saldo anggaran keseluruhan konsep nilai bersih,defisit domestik dan defisit moneter (Anne Booth dan Peter McCawley, 1990).
  1. a. Saldo Anggaran Keseluruhan
  • Konsep ini ingin mengukur besarnya pinjaman bersih pemerintah dan didefinisikan sebagai :
GTB = Bn + Bb + Bf ………………………… (1)
Catatan :
G     =   Seluruh pembelian barang dan jasa (didalam maupun luar negeri), pembayaran transer dan pemberian pinjaman bersih.
T      =   Seluruh penerimaan, termasuk penerimaan pajak dan bukan pajak
B      =   Pinjaman total pemerintah
Bn    =   Pinjaman pemerintah dari masyarakat di luar sektor perbankan
Bb    =   Pinjaman pemerintah dari sektor perbankan
Bf     =   Pinjaman pemerintah dari luar negeri
  • Jika Pemerintah tidak mengeluarkan obligasi kepada masyarakat, maka saldo anggaran keseluruhan menjadi :
G TB = Bb + Bf ……………………………………… (2)
  • APBN dicatat demikian rupa sehingga menjadi anggaran berimbang  :
GTB = 0                   ……………………………………… (3)
  • Sejak APBN 2000 saldo anggaran keseluruhan defisit dibiayai melalui:
-         Pembiayaan Dalam Negeri :
  • Perbankan Dalam Negeri
  • Non Perbankan Dalam Negeri
-         Pembiayaan Luar Negeri Bersih
  • Penarikan pinjaman luar negeri (bruto)
  • Pembayaran cicilan pokok utang luar negeri
  1. b. Konsep Nilai Bersih
  • Yang dimaksud defisit menurut konsep nilai bersih adalah saldo dalam rekening lancar APBN. Konsep ini digunakan untuk mengukur besarnya tabungan yang diciptakan oleh sektor pemerintah, sehingga diketahui besarnya sumbangan sektor pemerintah terhadap pembentukan modal masyarakat.
  • Peningkatan tabungan pemerintah penting bagi Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya pembangunan (utang) dari luar negeri. Namun kelemahan konsep ini hanya mengukur pembentukan modal pemerintah berupa penambahan jumlah aktiva fisik (dalam pos “pengeluaran Pembangunan”), tidak memperhitungkan pembentukan modal manusiawi (dalam pos “pengeluaran Rutin”) seperti gaji guru, dokter, dan lain-lain pengeluaran lancar.
  1. c. Defisit  Domestik
  • Saldo anggaran keseluruhan tidak merupakan tolok ukur yang tepat bagi dampak APBN terhadap pereknomian dalam negeri maupun erhadap neraca pembayaran. Anne Booth mengemukakan perlunya dippisahkan dua dampak APBN yang berbeda terhadap permintaan agregat (GT), yaitu pengaruhnya terhadap GDP dan pengaruhnya terhadap neraca pembayaran.
  • Bila G dan T dipecah menjadi dua bagian (dalam negeri dan luar negeri)
G = Gd + Gf
T = Td + Tf, maka persamaan (2) di atas menjadi
(Gd – Td) + (Gf – Tf) = + Bf
(Gd – Td)  = dampak langsung putaran pertama terhadap PDB
(Gf – Tf)     =  dampak langsaung putaran pertama terhadap neraca pembayaran (Anne Booth dan Peter McCawley, 1990)


Sumber:
http://ambonganteng.wordpress.com/2011/03/18/pengertian-tujuan-fungsi-dan-perhitungan-apbn